Laman

Selasa, 15 September 2009

Infaq


Alhamdulillah sore ini ga sengaja lihat acara tausiyah di salah satu stasiun TV menjelang buka..(sebenarnya di dunia ini ga da yg kebetulan smua telah diatur oleh-NYA) temanya tentang INFAQ.

Infaq memiliki banyak arti diantaranya adalah "terowongan" (karena aku hanya inget satu ja ..)
Infaq bisa bersumber dari halal atau haram, bisa tulus atau terpaksa. sedangkan sedekah harus bersumber dari yg baik dan dilandasi dengan niat yg tulus..
Pemberian yg terpaksa seperti debu yg menempel di batu licin & terkena hujan....jadi debunya sama sekali ga membekas di batu licin tsb. Yah...sia-sia deh
"dan menafkahkan sebagian rezki yg Kami anugerahkan kepada mereka" QS Al-Baqarah 3

"sebagian" memiliki dua arti :
  1. seluruh harta yg kita miliki..rezeki manusia tidak hanya sesuatu yg berwujud materi. Udara yg kita hirup, kesehatan tubuh, ketenangan hati...itu merupakan rezeki juga...(Subhanallah...begitu banyak rezeki yg ALLah berikan buat kita...)
  2. sebagian harta yg kita cari dengan sungguh-sungguh. kenapa sebagian?? karena keluarga masih punya hak dengan harta yg kita usahakan.
"dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka" QS At taubah 103
dengan harta yg kita keluarkan dari sumber yg baik & dengan ikhlas akan membersihkan harta dan mensucikan jiwa kita.


merenung....

  • Subhanallah...Alquran memang pedoman hidup yg is the best. Disanalah terdapat banyak ilmuyg bisa didapat& yg lebih utama utk diamalkan. Tapi koq hati & indera2 ini masih saja beratuntuk mempelajarinya. tidak hanya dibaca tetapi dihayati...berbagai alasan muncul ketika niatsuci mulai menyusup di hati. "hmm nanti ja ah udah malem", "eh masih ada PR yg blum kukerjain", "yah mending baca buku financial management"(gubrak..alasan yg terakhir terlalu mengada-ada, yg bener "mending fesbukan ja"...)
Tapi..DIA masih memberi kesempatan utk mempelajari & mengamalkan Al-qura'an jadi tidak ada salahnya mereviu jadwal2 aktivitas & menjadikan kajian Al-qur'an sebagai jajaran agenda utama..SEMANGAT.!!

  • Kalau ngomongin masalah infaq...hmm jadi malu sendiri. kalau buat jajan, shopping sana-sini & ga jelas manfaatnya ga tanggung2 ngeluarin duit tapi kalau buat peminta2 mikirnya puluhan kali..dan banyak alasan lah.
disadari atau ga..Allah tu punya banyak cara utk ngeluarin harta yg kita punya dengan cara2 yg tidak baik (na'udzubillah) bila kita enggan utk berinfaq ,misalnya melaui penyakit, kecelakaan, atau dlm bentuk musibah lainnya baik itu menimpa diri sendiri maupun keluarga,,jadi kayak sinyal atau peringatan dari-NYA...

mungkin juga kita suka lihat2 dulu siapa neh yg minta2. apakah ibu2 muda-tua, bapak2 muda-tua atau anak2..subjektivitas mempengaruhi niat baik kita. kalau ngasih anak2 seolah2 kita merestui sikap anak yg meminta2 yg bisa mendidik anak tsb bermental pengemis.,tapi kalau ga dikasih duit,,hmm kasian juga..trs gmn ya???
Niatkan semua karena-NYA, jika emang memungkinkan untuk disantuni ya tidak ada salahnya utk berbagi rezeki dengan mereka..tapi alangkah lebih baik kalau infaq/sedekah tsb disalurkan melalui lembaga pengelola karena hasil ZIS benar2 disalurkan dgb tepat sasaran & lebih manfaat bagi penerima. beda bila kita ngasi misalnya Rp 5000 ke peminta2 jalanan maka duit tsb akan habis tidak berbekas...manfaatnya jangka pendek.
Dari harta yg kita keluarkan akan membawa keberkahan terhadap harta kita yg lain..moga dengan tulisan ini dapat mengingatkan kita terutama diri ku sendiri untuk mudah berbagi rezeki dengan para kaum papa...karena insya Allah, DIA akan memberikan ketentraman di dalam hati.
"perumpamaan (nafkah yg dikeluarkan oleh) orang2 yg menafkahkan hartanya di jalan ALLAH adalah serupa dengan sebutir benih yg menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap2 bulir seratus biji. ALLAH melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa DIA kehendaki. Dan ALLAH Maha Luas (karunia-NYA) lagi Maha mengetahui" QS Al Baqarah 261