Laman

Selasa, 30 September 2014

26 Serasa 24

Hari ini terakhir di bulan September. September is my month. Sebenarnya pengen memposting tulisan ini saat pas my birthday, tapi aku tunda dulu. Yup, sengaja seh karena aku masih menunggu kira-kira surprise apa yang akan Allah berikan di bulan ini. Sampai tulisan ini dibuat pun aku masih sangat berharap ada sesuatu yang Dia kabarkan untukku.
 Bulan ini selain memang bulan miladku, tetapi juga banyak kejadian yang excited, amazing, surprise. Ya Rabb, sekelumit rahasia-Mu yang Kau buka memang sungguh membuatku spechless. Namun, kejadian-kejadian tersebut tetap akan menambah keyakinanku untuk menuju impianku yang Allah ridhai.

Oke, sudah September 2014, berarti aku sudah berumur 26 tahun, waahhh saatnya menikah ^_^. Salah satu target di tahun-tahun lalu tapi sampai sekarang belum bisa terealisasi. Don't worry, aku tetep semangat dan yakin bahwa ada seseorang di sana yg telah dipersiapkan Allah untuk ku. 
Ingatanku kembali ke titik saat dua tahun yang lalu. Ya, ingin menghapus hal-hal selama dua tahun tersebut, kembali mengukir kehidupan yang lebih baik saat 24th dan 25 tahun. Tapi, pemikiran seperti itu harus ku buang jauh-jauh karena mengesankan diriku yang tidak ridha atas ketentuan-Nya. Banyak hal yang ku pelajari, meskipun seolah-olah buang-buang waktuku yang sangat berharga. Hei, bukankah apa yang terjadi di hidup kita sekecil apapun merupakan hasil dari hikmah, kebijaksanaan, dan ilmu-Nya, jadi gak ada yang sia-sia. Setidaknya aku belajar, apa yang dilihat secara kasat mata ternyata tidak sesuai kenyataan. Hmm...memang harus hati-hati dengan judgement dari sekitar. Allah Maha Bijaksana, menyeleksi apa dan siapa yang benar-benar baik. *Halah ngomong apa to ngalor ngidul

Baiklah, daripada nulis gak jelas, di umur yang ke 26 tahun ( pengennya masih 24 tahun..hihiii) aku mempunyai target satu tahun ke depan. Alhamdulillah bisa terealisasi akhir tahun ini:
1. Menggenapkan agama alias menikah. 
    Target ini sepenuhnya Allah yang berkehendak tapi tetep ya aku juga punya andil. Jodoh adalah gambaran diri. Kali ini pengen menjemputnya dengan cara yang ahsan supaya berkah dunia akhirat (lah emang kmrn gak ahsan ya..hiehee, kmrn sempet khilaf dan akhirnya Allah gak ridho).
Mari perbaiki kapasitas/kualitas diri secara lahir batin. Seperti postingan sebelumnya, anak macan tak mungkin dilahirkan dari ayam (Perumpamaan yang menyemangatiku untuk lebih baik).

2. Hafal Juz 29-30
    Malu sebenarnya menuliskan target ini, kenapa masih berkutat pada dua juz tsb. Padahal ini target di tahun 2011, 3 tahun yang sia-sia T_T. Hafalan berbanding lurus dengan ketaatan kita dan berbanding terbalik dengan kemaksiyatan. Gimana mau melahirkan generasi-generasi rabbani kalau menghafal aja masih malas-malasan, ayo semangat sayang. 

3. Satu bulan khatam 1x
    Ternyata untuk aku terutama belum bisa, karena harus terpotong dengan tamu bulanan yang lebih dari 1 pekan. Meskipun one day one juz . Jadi satu hari harus lebih dari satu juz agar bisa mencapai target, plus artinya. Target yang sederhana tapi butuh istiqomah yang luar biasa. 

4. Punya blog yang menjual karyaku
    Alhamdulillah belakangan punya hobi yang cukup lumayan bisa menghasilkan uang. Meskipun gak seberapa tapi kalau ditekunin insya Allah bisa menghasilkan yang lebih besar. Nanti kapan-kapan mau memposting karya-karyaku di blog ini.

5. Membaca buku minimal sehari satu lembar
    Oke, hal yang sebenarnya sangat sering ku lakukan dulu kala. Namun, setelah punya hobi baru di crochetting koq ya semangat bacanya jadi malas-malasan ya. Insya Allah ke depannya pengen teratur atau istimrar.

Sepertinya cukup 5 targer saja. Smoga tahun ini adalah tahun ku dan semua terealiasai. Mohon doanya ya para pembaca. 
Yang perlu diingat adalah tugas manusia adalah beribadah, semoga target-target tsb sarana ibadahku, untuk hasilnya biarlah Allah yang menentukan mana yang terbaik. Jangan sampai menuhankan ikhtiar, tetep doa dan yakin akan jaminan-Nya.


Semangat dan sukses

Jikalau cobaan dan hambatan tak pernah menyerah hadir di hidupku, maka aku LEBIH tidak akan pernah menyerah juga untuk mengatasinya dan meraih impian-impianku ~~dwi puji rahayu


 

Jumat, 29 Agustus 2014

Remidi

Seperti biasa kalau perasaan lagi tidak menentu merupakan saat yang tepat untuk corat-coret. Sebenarnya seh pengen lepas aja nulis di blog ini, tapi ada beberapa pertimbangan, jadi banyak yang dicut aja. Akibatnya jadi telat memposting. Oke let's go


Kenapa Allah memberi cobaan yang sama kepada hamba-Nya, salah satu kemungkinan karena kita belum lulus terhadap ujian tersebut, kalau dalam dunia persekolahan/perkuliahan ya REMIDI, ujian ulang..hikssss. Kesel kan kalau kita udah capek-capek belajar (bagi yg belajar) eh ternyata harus ngulang.
Ya mau gimana lagi, kenapa juga gak bisa ngerjain ya. Lalu bagaimana kalo harus remidi lagi..wow jangan sampai ya. Cukup dua kali saja mengerjakan hal yang sama.

Baiklah, kali ini saya harus mengulang soal yang sama dari Allah. Aku merasa terlempar ke masa dua tahun yang lalu. Dan mengapa kali ini harus terulang kembali??? Ya karena saya tak mampu menyelesaikan tugas dari Allah dengan baik.
Ketidakmampuan ku dalam menghadapi tugas-Nya seharusnya membuatku lebih giat lagi untuk belajar, belajar dengan ikhlas, cerdas dan disertai semangat. Toh kalau soal sesulit apapun kalau benar-benar dihadapi dengan baik, Insha Allah bisa kan. Allah sudah menetapkan di dalam Kalam-Nya bahwa Ia tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan manusia!!! Lalu kenapa masih ragu dengan kapasitas diri yg telah Allah siapkan di dalam diri kita?? 
Tak bolehlah kita kalah dengan ujian-Nya, rasa kecewa, rasa sakit, semua itu mampu koq dihadapi. Kullu Alaiha fan, tidak ada yang abadi di dunia ini, semua akan berganti. 
Di saat seperti inilah keyakinan kita terhadap-Nya sedang diuji. Seberapa besar keyakinan kita kepada Allah. Yakin bahwa Dia tidak pernah tidur. Yakin bahwa Dia pemberi keputusan terbaik. Yakin bahwa Dia selalu menepati janji. Yakin bahwa qadha&qadar-Nya adalah yang terbaik untuk kita. Barangkali sudah terkikis keyakinan tersebut dengan dosa-dosa diri yang tak kunjung diakhiri.
Di saat kita merasa Allah meninggalkan kita, tidak memerdulikan kita, maka bisa jadi Allah sedang menjaga kita dengan cara-Nya sendiri.

 Dulu sewaktu masih SMP, ada pelajaran tentang rukun iman. Rukun iman ada 6, pasti tau ya, apa saja itu. Pokoknya hafal di luar kepala deh. 
Oke, satu persatu Allah mengujiku terhadap ilmu yg hanya ku lisankan waktu itu. Ternyata tiba di suatu masa dimana Allah menunjukkan "Apakah kamu benar-benar beriman dengan qadha&qadar-Ku?". Wah gampang sekali pertanyaan tersebut untuk dijawab. Namun, apakah memang pengamalannya juga mudah? Ya, tak mudah buatku. Kalau mudah barangkali aku tak harus remidi bukan?? 
Allah selalu memberikan kesempatan selama kita masih diberikan rizki umur yang panjang dan Dia menilai proses perjalanan kita, hasil akhir mutlak wewenang-Nya. Insha Allah dengan pertolongan-Nya smoga aku mampu remidi dengan baik, mengerjakan soal demi soal dengan seksama, berusaha berproses dengan baik. Apapun nanti hasilnya biar Allah yang memutuskan bagaimana yang terbaik buat ku. 
Tujuan manusia hidup adalah mencapai ridho Allah. Selama Allah ridho, itulah yg menjadi pijakan.



Mari berproses dengan baik dalam rangka mardotillah #reminder for me




Jumat, 25 Juli 2014

Ramadhanku Ramadhanku

Bismillah

Hari ini terakhir masuk kerja di bulan Ramadhan, berarti terakhir pulang kantor jam 16.00 WIB, *sedih. Baiklah, yang mesti disedihkan seharusnya bulan Ramadhan yang sudah di penghujung waktu, tinggal 2 hari lagi..tak terasa ya. Waktu cepat sekali bergerak, benar kata pepatah Arab, waktu itu seperti pedang. Bila kita tak mampu memanfaatkan waktu dengan baik ya konsekuensinya kita sendirilah yang akan tertebas dengan waktu itu sendiri.

 Lalu mari kita evaluasi apa yang sudah dicapai selama nyaris satu bulan:
1. Tilawah 
    Targetnya seh harus lebih baik dari tahun kemarin. Kalo tahun kemaren bisa khatam 2 kali plus 5-10 juz. Nah tahun ini tinggal 2 hari saja blum khatam 2x.  Padahal target awalnya bisa 2,5khatam (2x khatam plus 15 juz). Bisa seh mengejar ketertinggalan setidaknya sama dengan tahun kemarin (ciri manusia rugi) tapi gak begitu optimis, karena besok udah libur di rumah. Susasana di rumah sepertinya kurang mendukung, apalagi mau deket lebaran. Tentu saja banyak yg dikerjakan, mulai dari isi lemari yang sudah sangat berantakan, dan kudu harus rapi; seprei yg mesti diganti, bersih-bersih kamar yg berantakan dan yang paling bikin males, yaitu nyetrika baju. Oke, saatnya mengaplikasikan manajemen waktu dengan baik. Hitung-hitung latihan jadi ibu rumah tangga, ya mungkin dengan rajin bersih-bersih (bantuin ibu)  doa ku bisa diijabah sama Allah, NIKAH..AAMIIN..hehehhe. (hadeuh nulisnya sudah mulae nglantur).

2. Hafalan
  Untuk yang satu ini bener-bener sangat-sangat pesimis. Taget menghafal, eh lebih tepatnya mengulang hafalan yang hilang entah kemana dari juz 30-juz 29. Malu umur segini masih berkutat di dua juz tersebut. 
Kalau masih suka bermaksiyat maka Allah akan membuat kita malas untuk menghafal Quran. Al-quran adalah kalam Allah yang tentu saja untuk menghafal dan mempertahankan hafalan kita harus mampu mencegah diri, lisan, pikiran dari kemaksiyatan. Selain itu harus butuh keistiqomahan/konsisten. Tak mudah mempertahankan hafalan, hanya manusia-manusia pilihan yang mampu menjadi penjaga kalam Allah, dan aku mau menjadi salah satu manusia pilihan itu. Hmm..berharap dengan mampu menghafal dan mempertahankan hafalan, aku bisa menularkan kepada anak-anakku kelak, karena anak macan tidak mungkin dilahirkan dari ayam bukan?. (Udah ngomongin anak, padahal calon suami aja belum punya. Gak masalah seh, bukankah kita harus punya cita-cita jauh ke depan, agar langkah kita saat ini lebih terarah dan mendukung cita-cita tersebut aamiin)
Mau saja tak cukup ya, harus disertai ikhtiar terutama ikhtiar doa. Doa merupakan senjata kaum muslim, jadi kalo mau apa, pengen punya hajat apa yang pertama kali dilakukan dan senantiasa dilakukan adalah DOA. Ikhtiar perbuatan jg penting juga lho, karena hukum sebab-akibat juga berlaku. Namun, jangan sampai menuhankan ikhtiar perbuatan, mentang-mentang kita sudah melakukan ini itu kita sampai melupakan doa yang merupakan esensi dari ibadah kita. 
Mumpung Ramadhan belum berakhir mari kita perbanyak doa, minta dimudahkan dan disegerakan jodohnya (ecieee...iya ini doa paling khusus), diistiqomahkan hati& perbuatan terhadap kebaikan/agama Islam, diberikan kesehatan, diberkahi hidup kita..dll.

Kembali ke hafalan, kemarin dapat tips dari Ustadz Yusuf Mansur bahwa untuk menghafal gak perlu terburu-buru, pelan-pelan saja, misalnya satu hari satu ayat atau satu hari satu baris, dan juga yang penting pahami maknanya, Insha Allah pasti bisa. Harus istiqomah, itu kuncinya.
Ayuukk semangat menghafal dan pertahankan hafalan dengan menjaga diri, lisan, hati dari hal-hal buruk.

Cukup dua itu saja seh yang aku targetkan di Ramadhan tahun ini, dan smoga ketidakmampuan dalam mencapai target2, semakin menambah semangat setelah Ramadhan untuk memperbaiki dan melanjutkan kebisaan yang sudah baik.
Dan smoga Allah mempertemukan kita di Ramadhan berikutnya, dengan kondisi yang lebih baik lagi, baik di mata Allah maupun manusia..aamiin.