Laman

Jumat, 23 Agustus 2013

Fokus Tujuan Bukan Sarana

Tak terasa ya waktu cepat sekali bergerak...move move move!!!!! Bisa jadi aku yang memang suka wasting time. Iya seh sekarang punya hobi baru yang cukup membuang waktu dan tak ada value added nya. Buat selingan seh sebenarnya, tapi koq jadi addicted ya...hadeeuh.

Berjalan sudah sejauh ini, kira-kira sudah sejalan kah dengan impian atau cita-cita kita di awal perjalanan?
Tiba-tiba diingatkan oleh Allah tentang impian-impian ku yang beberapa tahun lalu baru aku launching. Bersyukur diperkenalkan dengan pihak-pihak yang membuat ku bersemangat meraihnya satu persatu.

My dreams is simple, very very simple. Dan Alhamdulillah satu persatu impian ku tercapai dengan cukup mudah. Namun, ada satu hal yang tak boleh terwujudkan oleh-Nya. Ya, tentu saja ada hikmah yang indah. 
It's oke melangkah lagi...saatnya memodifikasi impian tapi tetap berada di jalur awalnya. 

Di saat kegagalan salah satu impian ku yg tak mampu ku sikapi dengan baik dan bijak, akhirnya Allah pun menegur ku lagi. Seru ??? excited??? amazing??? YUP, Teguran-Nya yang membuat spechless, tapi benar-benar efektif. Subhanallah Dia begitu sayang.

Di saat kita berusaha berikhtiar meraih impian, tanpa sadar kita justru terlalu fokus terhadap sarana / prasarana nya. Terjebak dengan warna-warni sarana yang indah dan melenakan. Begitulah Allah menguji kekonsistenan kita dalam meraih impian. Yup, setelah sekian lama aku tersadar bahwa aku terlalu fokus dengan SARANA. Mari saatnya kita fokus ke tujuan awal. 
Namun, kita pun boleh untuk menentukan kriteria-kriteria atau syarat-syarat sarana nya. Tentu saja harus disesuaikan dengan kapasitas diri. Sebagai contoh, tiap hari aku nglaju dari Kudus- Semarang. Nah sudah jelas tujuanku adalah Semarang. Agar sampai dengan in time di Semarang tentu saja aku harus care dengan waktu yang berimbas terhadap alat transportasi yang ku perlukan. Tak mungkin kan aku memaksakan diri dengan naik Bus Patas tiap hari, meskipun lebih cepat, wah bisa bangkrut ya..bolehlah sekali-kali. Aku pun juga tak akan mau naek bis yang ekonomi gak ber-ac, jalannya lambat dan berdiri pula . Jadi aku memilih bis yang ekonomi ac atau ekonomi yang nyaman, murah dan bisa duduk. 
So, Kita pun mampu untuk mendefinisikan sarana apa yang kita perlukan untuk sampai ke tujuan dengan nyaman, dengan memperhatikan kepantasan diri. Yang terpenting tetap fokus dengan GOAL..sambil memantaskan diri dengan meningkatkan ketaatan kepada Allah. dan tentu saja Dia yang akan memilihkan sarana yang pantas untuk kita. Bila ternyata sarana tersebut sesuai dengan keinginan kita, anggap itu adalah bonus, dan seandainya tidak sejalan dengan harapan maka tetaplah optimis. Karena Allah yang lebih tahu apa yang kita butuhkan. 

Tetep semangat, selalu semangat dan terus semangat
Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus ^^