Laman

Senin, 07 November 2011

give up or never give up

Pada awalnya kita yang membentuk kebiasaan kemudian kita yang dibentuk oleh kebiasaan. Kebiasaan itu sendiri juga bisa buruk atau baik, atau juga bisa kondisional. Kondisional??? yaa setidaknya itu menurutku. Di satu kondisi kebiasaan tersebut sangat baik tapi suatu saat justru terkesan "merugikan". Aku menyebutnya "merugikan" karena menggerogoti stabilitas hidup (koq jadi serius ya!!!). 
Pantang menyerah merupakan suatu karakter yang relatif bagus. Namun,  belakangan sungguh membuat ku hampir depresi...hikss. Yang namanya ga mudah menyerah (ambisi) itu akan selalu berusaha seoptimal dan semaksimal mungkin untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Otomatis disertai pendoktrinan pikiran. Nah, sesuatu yg terlalu optimis memang tidak bagus. Di saat semua peluang terasa menutup atau tertutup, sepertinya pikiran tidak bisa menerimanya. Baiklah....sudah ada keinginan untuk menyerah tapi di sisi lain ada suara-suara untuk bisa memulainya lagi dan mencoba mengumpulkan tenaga untuk meraihnya. Capek capek banget, ingin berhenti berharap dan mencoba merubah haluan. 
Mungkin yang perlu dikoreksi adalah sikap ku untuk lebih tawakkal...yup mewakilkan semua urusan hanya kepada Allah, apapun keputusan-Nya meyakini itulah yang terbaik. So...lagi mencari kebiasaan baru untuk mengurangi karakter yang terlalu ambisius.

Jangan tanya lagi kemana langkah ini pergi

*terinspirasi dari status seseorang