Laman

Kamis, 31 Maret 2011

Beri Aku Kesempatan

Memang benar kalau manusia sering berkeluh kesah. ini dikit ngeluh, itu dikit ngeluh (ntar jadinya ini-itu)..pernah ga temen2 menghitung keluhannya pada satu hari???...hmmm pasti ga terhitung karena terlalu seringnya. Tapi tenang ja itu wajar koq bukan suatu kelainan. Pada kesempatan ini aku malah pengen melihat sisi positif dari "sifat mengeluh" itu..

Kita mengeluh pasti ada sebabnya dong...ga mungkin tiba2 kan. Biasanya sebuah kejadian tidak sesuai yg kita inginkan ato rencanakan. Keluhan itu bisa hanya dalam hati, ucapan ato malah perbuatan, misalnya nglempar kursi dari lante 20 ...(bisa2 kena PP 54 trs disangka ga waras). Nah sensitivitas itu muncul karena kita care dg hidup ato lingkungan kita. saat di titik inilah kita bisa berpikir untuk mengevaluasi diri.."hhmmm kira2 apa ya yg "belum" beres???". Pertanyaan itu memunculkan pemahaman bahwa rencana kita belum gol, msh ada yg harus diperbaiki. Kesempatan itulah yg mesti kita ambil untuk mengimprove diri. Mungkin bisa kita buat rencana alternatif, yang intinya tidak berkutat pada sebab2 yg belum menjadikan rencana kita berhasil. Ato justru usaha kita selama ini belum optimal...yup perlu introspeksi diri. Namun, smuanya mesti kita kembalikan lagi pada yg Maha Pengabul Doa. Yup berdoa untuk meminta keberkahan di setiap langkah.

Jadi jadikan keluhan bukan sebagai bumerang tetapi kekuatan bahwa kesempatan selalu masih ada...karena manusia tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah.
Bagaimana teman, apakah setuju dgn pendapat ku??
Berpandangan positif itu perlu tetapi jangan terlalu optimistis...tetaplah realistis.

Aku akan memberi kesempatan terhadap diriku untuk menjadi manusia yg selalu mengimprove diri lahir-batin..Amiiin
Keep Spirit


Senin, 21 Maret 2011

Sebab-Akibat

Seperti biasa akhir pekan kuhabiskan untuk membaca2 novel. Dari novel yg jelas sampai yg ga jelas. Beruntung sekali pekan ini, lebih tepatnya semalem, aku dipertemukan dengan sebuah novel. Buka kebetulan memang karena di dunia smuanya sudah diatur di dalam Lauh Mahfuz...dan bagusnya kita ga bisa mengintip sedikitpun Lauh Mahfuz..(nglantuuur)

Seperti judul diatas "sebab-akibat". Yup, di dalam novel tersebut banyak sekali peristiwa atau kutipan yg berbunyi "sebab-akibat". Entah kenapa tulisan dan peristiwa2 di novel itu sangat menyihir ku. Mencoba mengaitkan hikmah2 tersebut di dalam kehidupan ku.

Segala peristiwa di muka bumi semua sudah ditentukan oleh ALLah. Tidak ada satu pun yg luput dari pengawasan-Nya...Subhanallah. Entah kita merestui atau tidak peristiwa tersebut. Bila Sang Maha KUasa mengatakan "Kun", maka tiada makhluk di dunia ini yang mampu mencegah. Jadi patutkah kita bersifat takabur, hanya terlalu sering menganggap diri sendiri lebih baik??? Biarlah saat ini hati yang menjawab, logika biarlah mengikuti suara hati, yg bisa jadi selama ini terbius oleh nilai2 relatif yg diciptakan oleh manusia bumi yg cinta dunia.

"sebab-akibat...."
satu setengah bulan yang lalu aku mendapat tugas dari kantor untuk mengikuti diklat di bilangan Pancoran. Dengan modal "sok tau", aku memberanikan diri untuk menyurvei dua hari sebelum diklat. Aku menyebutnya "sok tau" karena aku hanya mengira2 suatu kawasan yg ku sangka kawasan Pancoran ternyata aku salah besar. Entah kekuatan dari mana yg bisa membuat hati ku tenang meskipun berada di suatu tempat yg asing. Alhamdulillah ada ibu lumayan berumur menyarankan untuk balik arah..ternyata aku tersesat jauh. Ada perasaan was-was.."ini Jakarta, harus tetep waspada, apalagi di tempat yg asing". Namun, di sisi lain ada bisikan "Insya Allah gak papa, smua akan baik2 aja, ada Allah dan doa orang tua yg selalu menemani". Dengan langkah agak bersemangat menujulah aku k jalur yg berlawanan. Lumayan lama aku melihat kanan kiri depan...melihat tanda2 yg ditunjukkan teman. Perasaan menyerah sudah mulai menyelinap dan bila emang ga ketemua aku berencana untuk pulang saja. Beberapa menit kemudian tanda/petunjuk itu mulai kelihatan, hati ku bersorak gembira. Pastilah aku turun dari metromini. Setelah bertanya2 akhirnya ketemulah gedung Pusdiklat Keuangan Umum. Tidak sedikit berbisik mengucapkan syukur atas kemudahan yg Allah berikan. Yup..di dalam kesulitan selalu ada kemudahan...di dalam kesulitan selalu ada kemudahan..banyak kemudahan di dalam satu kesulitan.
Di tengah perjalanan tiba2 ada seorang mbak2, mungkin 3-5 tahun lebih tua, menghampiri ku dan menanyakan angkot menuju gambir. Kuajak mbak2 tadi untuk barengan..oiya namanya mb Ari. Aku tidak mengantarnya sampai gambir tapi yakinlah mbak ari bakalan nyampe tujuan dengan arahan ku tadi.

Itu adalah sepenggal kisah yg memang terlalu biasa..tetapi buat ku kejadian itu mampu berbicara banyak. Seperti yg sudah ku singgung diatas..."sebab-akibat"

Aku nyasar, merupakan "sebab", "akibat"nya aku bisa menolong mb ari.
sebelumnya ibu2 juga menolong ku (nasehat)..mungkin beliau hari itu kesiangan atau kepagian sehingga Allah mempertemukan kami.

Subhanallah...tiap peristiwa yg dialami setiap manusia/makhluk lainnya mempunyai benang merah terhadap kehidupan orang lain. Peristiwa2 di dunia ini seperti peta raksasa dan dimana ada benang2 merah yg saling terhubung serta tidak rumit atau kusut.
Jadi setiap perbuatan mesti harus dipertimbangkan baik-buruknya...ingat setiap perbuatan kita berpengaruh terhadap orang lain entah yg kita kenal maupun tidak. Jadi berbuat kebaikan itu tidak sia-sia. Meskipun mereka (yg cinta dunia melebihi apapun) menganggap gak penting atau kurang kerjaan. Ada ALlah yg selalu adil dan memberikan banyak kebaikan untuk manusia-manusia pilihan.

Semoga tulisan ini mampu mengantarkan kita untuk lebih bisa "membaca" Qadar-NYa. Setiap masalah pasti ada penyelesaiannya meskipun hal itu masih misteri bagi sebagian manusia.

Be the best, doing the best, Allah will take care of rest

special for "seseorang" yg selalu ku tunggu di tempat yg sama