Laman

Jumat, 20 Juli 2012

It's time to melowwwww

Marhaban ya Ramadhan. Besok udah puasa (lagi). Ramadhan kali ini sangat-sangat berbeda dengan tahun lalu. Ada senyumnya juga ada sedihnya. Subhanallah tak terasa perjalanan ini. Perjalanan yang cukup panjang dan menguras waktu dan perasaan.

Flashback setahun yang lalu....
Kosan yang terletak di Cempaka Baru Jakarta Pusat, berpenghuni para cewek single dan non-single. Di sana bersama tiga orang teman, Fitri, Anggi dan Yeni. Tiga sahabat yang berbeda karakter dan background, tapi ada satu kesamaan yaitu kami satu kementerian. Susah senang sepi rame kami lalui dengan baik. 
Jadi ingat tiap kali sahur pasti pintu kamar ku nunggu digedok2 dulu sama si Fitri. Susah dan malas kalau harus bangun dan makan sendiri, pastilah seringkali aku menyambangi kamarnya. Kalo si Anggi dan Yeni sukanya di dalam kamar, pintunya tertutup rapat. Terkadang heran juga apa di dalam kamarnya full service hehehe...
Yang paling berkesan di dalam hati yaitu saat kami pulang dari solat tarawih, lebih tepatnya aku. Kebiasaan ku memandangi langit sepanjang perjalanan menuju kosan. Di dalam hati dan lirih ku berbisik...Insya Allah tahun depan aku udah di sana, dengan mimpi-mimpi kita (ku), semua akan baik-baik saja dan berjalan sesuai rencana ku...aamiin. Terkadang tak terasa cairan bening menetes ke pipi...(meloooooewwwww). 
Ya mimpi-mimpi itu yang membuat ku selalu bersemangat dan optimis. Subhanallah.

Now...
Sudah tujuh bulan di kota pantai, kota yang penuh dengan pengharapan. Alhamdulillah, aku masih bisa berkarya sampai detik ini. Allah masih memberi kekuatan dan semangat. Meskipun, sebuah impian yang ku renda bertahun-tahun seperti ditiup angin semilir, bukan angin kencang ataupun angin beliung. Tak terasa tapi benar-benar terjadi hilang begitu saja...masya Allah. 
Benar, ramadhan kali ini benar-benar berbeda dibandingkan ramadhan tahun-tahun lalu, kira-kira s.d empat tahun yang lalu. Allah memang baik, selalu memberiku beberapa hikmah yang pada awalnya "sakit", tapi aku merasakan kesejukan di situ. Ternyata Dia memberiku kesempatan untuk meraih apa yang ku inginkan, sebuah keinginan yang sangat terpendam di dalam hati. 
Selain itu, kali ini aku bisa melalui ramadhan full dengan keluarga tercinta, bapak , mami, genduk, dan mae. Sebuah kesempatan yang tidak akan tersia-siakan insya Allah.
Sama seperti ramadhan tahun lalu, tahun ini pun aku memiliki sebuah pengharapan dan mimpi. Meskipun mimpi yang "sedikit"berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini pasti yang terbaik. Ya sekali lagi aku sadar bahwa manusia adalah perencana. Bukankan seorang muslim/muslimah harus dengan rela hati menerima qadha dan qadar Allah. Selama kita mampu berkhusnudzon terhadap semua peristiwa atau cobaan, maka hidup akan terasa nyaman.

Hmm...postingan kali ini memang agak melowww. Daripada nulis status gak jelas di facebook ataupun twitter, lebih baik bergalau ria di blog sendiri (katanya om Darwis TL....hehehehe)

Cukup dulu ya cerita melow nya..semoga bermanfaat
Semangaaaaaat

Rabu, 11 Juli 2012

Cerpen?

Beberapa waktu lalu ada banyak waktu luang, Alhamdulillah. Memang seh sengaja beristirahat dari aktivitas kantor, pengen mencari suasana baru. Nah, kebiasaan ku yang sering brosing sana-sini akhirnya menemukan sebuah situs atau lebih tepatnya blog tentang penulis...wuiiih menggiurkan bagi diriku yang mulai ingin menambah kualitas tulisan. But....hmm isinya kebanyakan lomba-lomba menulis. Semakin membuat ku semangat menulis. Namun disayangkan, yang dilombakan adalah menulis cerpen atau novel. Aku terbiasa menulis true story dengan gaya sesuka ku. Sekarang tiba-tiba harus nulis cerpen..eitsss emang ada yang nyuruh ya??? Memang tidak ada yang meminta seh, tapi panggilan hati yang membuat aku untuk mengikutinya. Sebenarnya   tujuan atau orientasinya bukan hadiah tapi pengalaman. Setidaknya aku bisa mengupgrade kualitas diri ku melalui tulisan.
Kalau mau berusaha insya Allah bisa lah, yah punya waktu semingguan. Hmm selanjutnya harus lebih sering neh baca-baca cerpen. Cuma masalah kemauan saja.
Semoga semakin bersemangat berkarya.

Selasa, 10 Juli 2012

Laporan Keuangan Impian

Sudah memasuki bulan Juli, semester satu. Pertanda tumpukan pekerjaan sudah meraung-raung untuk segera diselesaikan. Diantara pekerjaan yang cukup aku sukai, yaitu menyusun Laporan Keuangan semester satu. Laporan Keuangan diantaranya berisi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatas atas Laporan Keuangan. Diantara ketiganya, yang terakhirlah memberikan nyawa atau roh dari LK. Angka-angka tidak mampu berbicara tanpa adanya dukungan CaLK tersebut.  
Hmmm...kok tiba-tiba ngebahas LK, maklum aku lagi menyusun LK Semester I di kantor ku yang baru.
Aku mencoba untuk mengkorelasikan antara LK semesteran dengan Laporan pencapaian diri. Bagaimanakah gambarannya (pencapaian diri)? Apakah semester ini cita-cita yang direncanakan di awal tahun sudah terealisasi? Bagaimanakah penyerapan impian-cita2? Apakah alasan belum terealisasi?. Aku lebih suka menyebutnya "Laporan Keuangan Impian (LK-Impian)".
Tugas manusia adalah berdo'a dan berusaha plus senantiasa bersyukur. "Laporan Keuangan Impian" hanyalah sebagai gambaran kecil evaluasi atas usaha dan hasil kita selama semesteran atau tahunan. 

Di awal tahun kita seringkali menyusun rincian rencana-rencana kita, baik itu rencana tahun lalu (base line-istilah anggaran) yang belum terealisasi ataupun rencana tambahan (inisiatif baru-istilah anggaran). Kita menaruh harapan dan semangat yang besar untuk merealisasikannya.
Hari demi hari kita berusaha untuk merealisasikannya, Di sini kita mengerahkan semua usaha yang kita punyai sebagai seorang manusia. Usaha-usaha kecil yang mendukung rencana besar kita..seperti kata pepatah "semua berawal dari langkah kecil". Nah setelah satu semester berlalu kita selayaknya membuat sebuah evaluasi pencapaian diri. Berapa persen realisasinya? Apakah sesuai target semesteran? Nah seperti fungsi CaLK, kita bisa membuat catatan-bisa tulisan nyata atau tulisan di pikiran- untuk menjelaskan kondisi-kondisi tersebut. 

"Hanya kepada Allahlah manusia bertawakkal". Setelah kita evaluasi ternyata apa daya hampir rencana-rencana kita tak terserap. Di sinilah kita perlu menyadari bahwa di setiap fase/proses usaha kita harus menghadirkan kebesaran Allah. Sehingga hati menjadi tenang dan mampu berkhusnudzon. Integritas seorang muslim harus dibuktikan dengan menerima qadha & Qadar-Nya. Anggap saja hal tersebut cara Allah untuk menyeleksi apa-apa yang terbaik untuk kita.->.this is bad story. Itu kemungkinan buruknya. Bukankah perjalanan manusia berputar dan berproses. Apapun hasilnya, insya Allah itu yang terbaik untuk kita.

Semester kedua masih panjang, mari kita perbaiki rencana-rencana kita. Masih ada waktu untuk merevisi rencana kita..yang penting jangan kaku, realistis terhadap cita-cita. Namun, bila kita merasa rencana tersebut masih bisa dilaksanakan, mari kita berdoa, berusaha dan bersyukur lebih giat lagi. Karena sebagai seorang muslim pantang untuk berputus asa dari rahmat Allah.


*di sela-sela rapat rutin mingguan